Download E-Book : Pembangunan Marginalisasi dan Disintegrasi Papua

 

Halaman Cover

PAPUA menghadirkan narasi yang komplit. Narasi itu bisa bersifat personal, bisa juga bersifat kumpulan, baik asosiasional maupun non-asosiasional. Negara pun memiliki narasi sendiri. Demikian juga dengan narasi internasional, entah itu berlingkup sub-regional dan regional seperti Pasifik, Asia, atau pun yang bersifat global. Jika narasi-narasi itu menuntut deskripsi tertentu, maka gambarannya pun lengkap. Kelengkapan deskripsi ini terutama menghadirkan kontras, paradoks, dan kontroversi. Di satu titik ada narasi kegembiraan yang ditandai oleh kekuasaan, kekayaan, kedudukan, atau prospek karir yang cemerlang. Di titik lain narasinya adalah kematian, ketercekaman, ketakutan, perlawanan, dan pemberontakan. Secara teoritis skema narasi-narasi itu cenderung berupa zero sum game. Selalu ada narasi lain di antara kedua titik ekstrim tersebut berupa campuran yang rumit, hadir secara bersamaan: antara senang sekaligus takut, berharap tapi was-was, jujur tapi ragu, optimis tapi juga skeptis.

Rentangnya panjang dan punya kecenderungan mendekati satu titik ekstrim dan menjauhi titik ekstrim lainnya. Disinilah letak kesulitannya yakni bagaimana mengidentifikasi narasi-narasi itu dan selanjutnya mengelolanya secara tepat. Jumlah orang dan pelaku dalam rentangan dua titik ekstrim itu pun jauh lebih banyak. Posisi tawar kadang tidak jelas. Sikap abu-abu. Berdiri di atas dua kaki, bisa berpindah dengan mudah. Kepentingan berubah-ubah. Pendapat kabur. Keyakinan tidak ada. Ini mendorong munculnya skema non-zero sum game yang dalam keseharian terlihat pragmatisme bahkan opotunistis. Mereka yang diam dan tidak bersuara, entah karena tidak tahu mau bilang apa atau karena tidak tahu caranya bagaimana, ada disini: di antara mereka yang bersuara A dan mereka yang meneriakkan Z.

Penelitian yang dibukukan ini mengangkat narasi-narasi tersebut. Di satu sisi adalah narasi pembangunan yang mengindikasikan kemajuan dan keberhasilan dan di sisi yang lain adalah narasi marginalisasi, depopulasi, bahkan kolonialisasi. Banyak pihak yang mengapresiasi jalannya proses pembangunan tersebut. Ada berbagai kelompok yang telah menikmati hasil dari proses produksi tersebut, misalnya para pelaku usaha di sektor konstruksi dan sektor produksi dan distribusi berbagai

macam material yang diperlukan. Para penyedia modal bernama investasi atau kredit juga telah mendapatkan bagiannya dari proses pembangunan sekurang-kurangnya dalam lima tahun terakhir. Pemerintah atau partai politik pengusung pemerintah pun barangkali sudah mendulang suara dalam pemilu yang dapat mendudukkan mereka di kursi eksekutif dan/atau legislatif.










Lebih baru Lebih lama