Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sobat Papuans : Ini Tips Pacaran Sehat

Source : Film Cinta Dari Wamena
Pacaran adalah awal masa perkenalan antara Dia dan Koi. Tanpa pacaran ko tidak akan tahu siapa dirinya, kepribadiannya, karakternya, hobinya, makanan favoritnya, minuman favoritnya atau orang tuanya dan sahabat-sahabatnya. 

Masa remaja atau pubertas selalu indah karena diwarnai dengan hal-hal ini. Ketertarikan atara lawan jenis semakin bertumbuh seiring perkembangan hormon dan tanda-tanda pubertas pada tubuh. Adanya perubahan suara, perubahan organ intim, bertambahnya tinggi badan dan lain sebagainya.

Pada masa transisi menuju kedewasaan ini sering terjadi banyak hal. Mudah sekali anak-anak muda di usia remaja sangat berisiko untuk terjebak dalam pengaruh yang buruk. Pengaruh yang buruk ini sering terjadi. Secara garis besar sobat Papuan merangkum dalam beberapa point sebagai berikut :

  1. Pengaruh lingkunga yang sangat tidak mendukung
  2. Hubungan persahabatan yang sangat bebas
  3. Edukasi seksual dari orang tua yang dianggap tabu
  4. Terbukanya akses media sosial yang menyeret mereka ke pornografi
  5. Tidak adanya edukasi sex pada pendidikan Formal pada jenjang Sekolah Menengah

Meskipun ada banyak faktor yang dapat menyeret usia ini ke dalam pergaulan bebas dan penyakit sosial. Namun, faktor utama yang sangat berpengaruh adalah pola asuh dari orang tua. Orang tua adalah guru pertama yang sangat bertanggung jawab atas nasib dan masa depan anak. 

Akibat dari hal-hal di atas ini. Banyak anak muda terutama anak perempuan yang sering terbentur dengan hal-hal negarif di luar dugaan. Terjebak dalam pacaran tidak sehat dan terjadi hamil muda, kawin di usia muda, terjangkit IMS  (Infeksi Menular Seksual) atau mengidap HIV dan sebagainya. Sangat miris lagi bila pria yang menghamilinya tidak bertanggunjawab dan melantarkan dirinya dan menjadi single mother di usia muda atau usia sekolah. 

Tidak hanya pada cewek tapi hal yang sama terjadi pula pada cowok. Ada beberapa faktor pengaruh buruk pada remaja pria yang merugikan dan telah menjadi korban. Ada anak-anak pria yang menghamili teman ceweknya, terhasut oleh teman-temannya dan terjangkit penyakit IMS atau HIV.

Pengaruh-pengaruh buruk ini harus menjadi perhatian bersama untuk menciptkana generasi bangsa yang produktif, sehat dan cerdas. Di Papua pengaruh buruk di usia remaja ini paling sering ditemukan dalam berbagai kasus. Baik itu miras, seks bebas, hamil muda, kawin muda, dan bahkan yang paling marak terjadi adalah transaksi narkoba.

Situasi seperti ini sulit kita biarkan begitu saja. Jika hal ini terjadi dan dibiarkan beberapa tahun ke depan. Untuk menghindari pengaruh seperti ini, sudah seharusnya harus mencegah dan menghindari. Berikut adalah beberapa pont yang Sobat Papuans rangkum :

1. Beri Tahu Tentang Bahaya Seks Bebas

Apakah gaya pacaran anak Ibu sudah terhindar dari seks bebas? Nah, sebagai orang tua pasti kita ada kekhawatiran pada anak remaja yang sedang menjalin hubungan asmara bukan? 

Salah satu hal supaya anak Ibu terhindar dari bahaya seks bebas adalah adanya keterbukaan antara Ibu dan buah hati serta pengetahuan lebih tentang bahaya seks bebas baik pengetahuan umum maupun dari segi agama. Pahami betul banyaknya kerugian yang akan dialami oleh buah hati bila melanggar norma yang satu ini.

2. Komunikasi Terbuka

Melansir dari laman healthline, pacaran yang sehat salah satunya mengacu pada komunikasi terbuka. Komunikasi terbuka ini tentu saja lebih mengacu pada hal-hal positif misalnya ajarkan pada anak remaja Ibu untuk berkata jujur terutama pada pasangannya. 

Komunikasi terbuka ini akan menuntun keduanya untuk memiliki kualitas hubungan yang lebih baik.

3. Tanamkan Kepercayaan

Tak dipungkiri bila darah muda yang sedang menjalin asmara sangat erat kaitannya dengan rasa cemburu yang sering kali membabi buta. Ibu bisa menunjukkan pada buah hati Ibu tentang pacaran sehat itu bagaimana, salah satunya adalah dengan menanamkan kepercayaan. 

Rasa percaya akan membuat kesehatan mental buah hati Ibu terjaga dengan baik karena terhindar dari sifat posesif atau cemburu berlebihan.

4. Punya Rasa Saling Menghargai

Pacaran sehat remaja sebenarnya tidak susah dijalani bila kedua pasangan punya visi misi yang jelas. Saling menghargai dapat dijadikan bekal pacaran sehat untuk keduanya. 

Rasa saling menghargai ini termasuk juga memahami bahwa pasangan punya prinsip yang kuat misalnya tidak ingin melakukan seks bebas sebelum resmi menikah. Bila keduanya sudah saling menghargai, maka nilai yang satu ini akan terus dijaga dengan baik. 

Rasa saling menghargai juga merupakan bekal di saat nanti mereka memutuskan untuk menikah, misalnya saling menghargai pencapaian hidup pasangan, menghargai pasangan bagaimanapun perubahan bentuk fisiknya, mudah memaafkan ketika salah satunya berbuat salah, mendukung pasangan untuk berprestasi lebih baik lagi, dan masih banyak lagi.

5. Kompak dan Selalu Bekerja Sama

Ciri pacaran sehat adalah ketika keduanya kompak dan selalu bekerja sama untuk membuat hubungan tersebut berjalan lebih baik lagi setiap waktunya. Kerja sama dan kekompakan ini juga akan sangat berguna ketika sudah menapaki jenjang kehidupan pernikahan dengan komitmen yang lebih serius. 

Ini adalah bekal yang baik bagi kedua pasangan muda supaya ke depannya perjalanan yang dilalui akan lebih lancar lagi.

6. Hindari Kekerasan

Tips pacaran sehat berikut ini perlu dipraktekkan dan dijalani oleh setiap pasangan yaitu menghindari kekerasan baik verbal maupun fisik. Banyak yang seringkali lupa bahwa kita menjalin hubungan dengan anak yang dibesarkan susah payah serta penuh kasih sayang oleh kedua orang tuanya dan keluarganya. 

Adanya kekerasan verbal atau fisik kepada pasangan sebenarnya erat kaitannya dengan lingkungan dimana individu tersebut tumbuh. Kekerasan verbal maupun fisik sendiri tak hanya dapat dilakukan oleh laki-laki saja, perempuan juga ada yang melakukannya. 

Sebagai orang tua, bekal dari keluarga juga cukup penting seperti mencontohkan hal baik pada anak-anak kita sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang sopan, santun, dan taat beragama serta terhindar dari perilaku kekerasan.

7. Pacaran Sehat Penuh Tawa Canda

Pacaran sehat remaja seharusnya penuh tawa riang dan canda gurau yang menyenangkan karena masa-masa ini adalah masa yang sangat indah. Remaja biasanya belum begitu memikirkan masalah atau beban hidup yang cukup berat. 

Beberapa dari mereka seharusnya lebih banyak focus untuk mengembangkan potensi diri, saling mendukung untuk lebih berprestasi, dan mengingatkan selalu pada hal-hal yang baik. 

Tips pacaran sehat yang satu ini tidak cuma akan membuat kedua pasangan menjalin hubungan yang lebih seru namun juga lebih bahagia dan tidak menjadi beban.

8. Tidak Mengekang

Pacaran sehat remaja adalah tipe pacaran yang tidak saling mengekang dan memperbolehkan pasangannya untuk memiliki waktu luang meski tidak sedang bersama. 

Walau sedang berpacaran, waktu me time jangan sampai dihindari karena me time akan memberikan kita kesempatan yang lebih sehat untuk mengembangkan diri sendiri. 

Terlebih lagi, selagi masih pacaran, perlu diingat juga bahwa masing-masing individu juga memiliki keluarga, jadi jangan saling mengekang ya!

9. Mengingatkan untuk Taat Beribadah

Peran orang tua di sini sangat penting, yaitu menanamkan taat beragama pada buah hati tercinta sebagai bekalnya untuk menjalani kehidupan. 

Tips pacaran sehat remaja berikutnya adalah saling mengingatkan untuk selalu taat beribadah sehingga kualitas pacaran yang dimiliki tidak serta merta dipenuhi nafsu dunia saja melainkan untuk memiliki hubungan yang akan selalu dijaga oleh Tuhan YME.

10. Mengenal Keluarga dan Sahabat Masing-Masing

Pacaran sehat juga termasuk memiliki hubungan yang baik dengan keluarga atau sahabat dari pasangan kita lho. Mengenal keluarganya atau sahabatnya lebih dekat bisa jadi satu kunci kamu akan memahami pasangan lebih baik lagi. 

Tips pacaran sehat yang satu ini cocok dijalani bagi mereka yang sudah menganggap hubungan ini serius dan bukan lagi cinta monyet belaka. Perlu keberanian ekstra nih!